Cerita yang tidak pernah menemui kata Tamat
Bongkahan demi bongkahan keangkuhan yang menjelma menjadi batuan cadas keegoisan
Butir demi butiran amarah yang bermuara pada asa yang pupus..
Ada kerinduan pada syair sederhana ,
Bait demi bait yang rasanya seperti butiran es di antara dahaga panjang..
sekedar buang peluh meski selalu rapuh
Tanpa doa tanpa harap
Mimpi sebuah kata lagi yang nyaris tenggelam bersama laju tapal kuda di tengah pacuan..
Di gerus oleh kenyataan yang tidak berlihak pada harapan
Sudah..
Biarkan kaki mu terus menapak, melewati gorong demi gorong kosong tanpa penghuni ,
Jangan susah payah tunjukan arah , dia akan tau kemana harus melangkah..
Seperti kapal yang akhirnya Karam dan menyerah pada lubang menganga di tepian kemudi ,
Pasrah saja akan cerita yang di bawa ombak ,
Untuk Menepis semua onak dan menghibur semua yang sudah rusak..
Menyerah di antara jejeran pesisir yang manis
Selamat jalan pinta,
Sampai jumpa punya,
Desingan asap yang mengepal tak mengenal bijak..
Berjalanlah dengan bombingan jejak..
Aku masih menunggu di sana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar