Siapa di antara kita yang tidak pernah mendengar nama Rama
dan Shinta..
Mereka mereka sering di deskripsikan sebagai labang cinta
yang abadi.. lambang keserasian dan labang ke sempurnaan pasangan… Tapi saya
orang yang mengaku orang jawa ini.. baru tau detile kisah dari rama dan shinta
yang sebenarnya hari ini..
yang saya tau.. sri
rama itu raja yang gagah perkasa dan dewi shinta adalah putri yang cantik
jelita… mereka adalah pasangan yang jatuh cinta pada pandangan pertama.. mereka sangat saling mencintai dan rela
berkorban satu sama lain… sang raja gagah perkasa mampu merebut kembali
permaisurinya dari tangan rahwana raksasa jahat yang licik..
saya gak pernah tau.. kalo dewi sinta harus mengorbankan
dirinya demi “fikiran” kotor dari lelaki yang teramat di cintainya , lelaki
yang mengklaim mencintai dirinya lebih dari apapun… lelaki yang mengatakan
bahwa dia menguji kesetiaan istrinya semata karena dia ingin menjadi raja yang
adil pada rakyatnya.. mendengar aspirasi rakyat…. ( jaman dulu udah ada muna
yaaa??? Upsss )
sri rama meragukan kesetiaan dewi shinta hanya karena desas
– desus dari penduduk Negri ayodya.. dewi shinta di minta untuk membuktikan
diri dengan melewati api suci.. dann berhasil ( berhasil ..berhasil… horeee..
kaya dora hehehe) , dewi shinta berhasil melintasi ujian itu dengan sempurna,
tanpa terluka sedikitpun… bahkan di ujung pakaian yang di kenakan…
kehidupan pun berjalan… mereka bahagia sebagai keluarga dan
bijaksana sebagai ratu dan raja , lalu kemudian kembali warga ayodya yang gak
punya kerjaan itu bergunjing tentang kesucian dewi shinta.. dan
lagi-lagi sri rama menguji
kesucian dewi shinta dengan membuang
dewi shinta selama 10 tahun dari kerajaan… jika dewi shinta kembali
selamat maka kesucian dan kesetiaan dewi shinta terbukti… namun jika tidak…
maka dewi shinta akan di hokum.. entah mungkin di buang selamanya…. Alasannya
sama untuk bijaksana pada rakyatnya…
sayangnya tidak ada satupun dari mereka termasuk sang suami yang tau
bahwa saat itu dewi shinta sedang mengandung….
di mata saya… semua yang di lakukan sri rama bukan untuk
rakyatnya, itu bukan bijaksana, bukan adil… tapi karena dia tidak bisa
meyakinkan diri nya sendiri bahwa istrinya suci dan setia… bahwa istrinya tidak
temakan tipudaya rahwana.. semua karena
dia tidak percaya pada istrinya… that’s d point… ( on my eyes yaaa…. )
“ tapi kan sri rama mencintai dewi shinta… sangat dan
teramat mencintai bahkan… “ yupsss…. Right… absolutely right kalo kata tukul…
bener sri rama cinta sama istrinya, tapi dia tidak percaya… lalu apa namanya
cinta kalo gak ada kepercayaan di dalam nya…???
Cinta itu hati… dan percaya juga hati… semua tentang hati…
jangan pernah sebut cinta jika kamu tidak pernah percaya… jangan….!!!!!!!! Beda
dengan kecemburuan ( kita bicara dalam batas wajar.. )
mencemburui pasangan
boleh… harus malah kalo saya bilang… tapi pada tempatnya, pada porsinya, bukan
kecemburuan yang membabibuta.. bukan kecurigaan tanpa alasan…
Cinta , kepercayaan itu harus juga di ikuti dengan
menerima…
Buat apa bilang cinta, bilang percaya tapi gak bisa menerima
pasangan apa adanya…?? Buat apa?? Mengagungkan cinta tapi tidak mempercayai
bahkan rela mengorbankan orang yang di cintai untuk sebuah pembuktian konyol
itu bodoh buat saya… ( gak punya bahasa
lain… sorry )
Karena saya pernah melihat langsung bagaimana cara cinta berbicara
.. bagaimana cinta itu membuktikan dirinya dengan wujud yang sempurna… percaya,
memaafkan, menerima dengan keikhlasan.. melupakan…