Selasa, 01 Mei 2012

status dan pengakuan itu apa...???



Pengakuan itu apa sih…? Beda sama status..?? buat saya look like lah ya… yang pasti siapa kita di mata orang lain… bisa jadi itu juga adalah identitas..

Pernah gak kebayang hidup di tengah – tengah masyarakat social di kultur kita tanpa pengakuan… tanpa identitas.. ? andai kan kita hidup di negeri pak Obama bisa jadi itu bukan masalah yang besar.. mereka gak akan liat siapa kita berdasarkan latar belakang kita, siapa saja orang – orang di sekeliling kita .. mereka hanya akan melihat kita sebagai seorang individu yang bebas, yang bisa berekspresi sesuai kehendak tapi tetap dalam aturan yang berlaku…

Eitsss…. Kata bebas dari negeri uncle sam itu selalu saja kita pandang negative.. coba kalo kita ambil positive nya sedikit aja.. kebebasan yang saya maksud adalah contoh kebebasan mereka yang tetap bertanggung jawab.. kebebasan yang tidak merugikan ataupun mengganggu orang lain.. tanpa merusak dan mencampuri apa yang bukan jadi bagian dari kita..

Sadar gak sih.. kita selalu ribut.. selalu bilang gak punya cukup waktu untuk ini dan itu karena kita Cuma punya waktu 24 jam dalam sehari untuk tetep jaga hubungan baik dengan Sang Pencipta kita, orang-orang di sekitar kita, dan alam di sekitar kita..

ibadah, kerja, rutinitas  rumah, traffic, anak-anak, hoby, istirahat,  social gwaoll (*baca=gaul ) harus kita jalanin sekaligus.. tapi di antara waktu-waktu yang katanya minim itu ada waktu yang kita pake untuk urus apa yang bukan jadi urusan kita.. ( beda sama ngebantu yaa… ) untuk menggunjing soal si A.. mencemooh soal si B, mencela si C.. mempertanyakan what going on sama si D , even Cuma di batin gak di ungkapin, tetep aja kan buang energy … buang waktu… come on.. is’t our business… u have much think to do.. to get ur care…

kenapa gak kita tanamkan di kepala kita “ setiap orang punya alasan untuk apa yang di lakukan, kalo kita tau itu salah cukup di ingatkan.. dan selesai…  selama itu gak ganggu kita.. isn’t our business… “ hahaha… take from my close friend always said…

kesannya individualis banget ya.. tapi itu bikin hidup lebih nyaman.. kalo my sister bilang “ kepala itu kecil di pakek buat mikir diri sendiri aja, mikir yang penting-penting… yang gak penting buang ke laut.. kasih ikan hiu.. “ make sance kan?? Pada akhirnya akan lari ke Efisiensi waktu, tenaga dan fikiran.. manage smua nya dengan baik.. so u will get best life,…

kembali ke pengakuan dan status… apa iya kita harus berusaha untuk mencari apa itu yang di sebut status , berjuang untuk mendapatkan pengakuan.. membohongi diri sendiri… hanya agar kita di terima di masyarakat, padahal kita merasa nyaman dengan apa yang kita jalanin sekarang, padahal pilihan kita gak pernah ganggu siapapun, gak pernah usik hidup orang lain, hanya menikmati apa yang kita jalani…  separah itu kah..??? munafik bangettt….

budaya di negeri tempat saya di lahirkan ini sangat saya banggakan, karena kami saling peduli satu sama lain, ikatan persaudaraan kami sangat-sangat kuat,.. tapi saking pedulinya ada bebrapa gelintir yang saya lihat telalu sibuk dengan permasalahan orang lain.. dan membuat si orang itu gerah, padahal sebenarnya dia sendiri tidak merasa punya masalah… aneh…

what can I say,,, semua kembali ke diri masing – masing.. gak ada kampanye atau hari khusus untuk menghormati hak seseorang , hak atas diri dan keputusannya.. to make it simple.. fikirkan orang lain itu adalah diri anda sediri sebelum anda menjastifikasi orang lain.. jika anda merasa tidak nyaman..  begitupun mereka.. merekapun tidak nyaman dengan justifikasi yang anda berikan kepada mereka…

bahasa premannya .. jangan suka nonjok orang.. karena anda tau di tonjok itu sakit…

tidak perlu status social tinggi, harta melimpah, pengetahuan luas untuk bisa di hormati orang lain, mulai dengan menghormati orang lain.. maka anda akan menjadi orang terhormat dengan sendirinya…

have a great day….

*wonderful sunset @office with cup of cofemix




Tidak ada komentar:

Posting Komentar