Selasa, 02 Oktober 2012

dear langit


Dear langit,….

Hari ini sepertinya kamu mendukung ku.. kamu tidak memberi cahaya terik seperti kemarin, tapi kamu hanya memaparkan guratan halus tentang terang…

Ya langit..

Aku tidak berduka , jangan kira aku marah.. aku hanya sedikit menunduk dan bertanya pada hati..
Jika esok kamu kembali.. akan seperti apa aku..

Langit..
Setia sekali kamu menaungi aku.. memberi aku teduh, menampar bahkan kadang menyiramiku..
Kamu yang selalu mengingatkan aku untuk bernafas.. beranjak dari pembaringan lalu berjalan , tidak berlari.. karena tidak ada yang dapat ku kejar..

Langit…
Apa cerita bintang padamu tadi malam..?? aku ingin tau.. ingin mendengar…

Langit…
Bintang itu saksi kejujuran ku.. bertanyalah pada dia arti senyum yang ku beri padamu siang tadi..

Jangan marah langit… aku tidak berusaha menipumu..
Aku hanya ingin dedaunan itu tidak melihat ku menunduk..
Karena mereka bukan kamu.. yang mampu memeluku kapanpun aku mau..
Mereka butuh tangan ku, aku takut mereka enggan jika mereka lihat aku meratap..

Langit…
Terus berjalan di atas kepala ku.. jangan lelah, jangan marah , meski aku sering melakukan itu padamu..

Langit…
Tunggu hingga purnama nanti.. dia akan punya cerita baru untukmu
Tuan purnama yang baik itu akan menjadi saksi akan aku langit..

Langit…
Jika esok sesudahnya aku  memelukmu dengan sedikit muram…  jangan salahkan siapa-siapa
Yang salah tetap aku..



Selamat siang langit..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar